satwa langka jenis Lutung Jawa di Muaragembong Kabuapten Bekasi terancam punah

MUARA BENDERA, PANTAI BAHAGIA : Akibat pembalakan liar yang dilakukan oleh warga setempat, Lutung Jawa (Trachypithecus Auratus Mauritius), satwa yang dilindungi dan menjadi daya tarik di Kecamatan Muaragembong, terancam punah.

“Dari informasi yang kami dapat dari masyarakat dan temuan langsung dilapangan, jumlah Lutung jawa di Muarabendera, Kecamatan Muaragembong tidak lebih dari 70-100 ekor. Itupun dalam kelompok-kelompok kecil dan di tempat-tempat berbeda,’ ujar Dr.Rondang Siregar salah seorang Ahli Primata yg beberapa waktu lalu bertandang bersama para Aktifis lingkungan ke Muaragembong untuk penelitian.

Image

Menurut Rondang, akibat rusaknya ekosistem hutan mangrove di sepanjang pesisir menyebabkan berkurangnya tempat habitat Lutung Jawa untuk berkembang biak dan mencari makan. Sehingga, keberadaan Lutung Jawa semakin terpojokkan.. Ia menegaskan, jika ini terus dibiarkan, dalam waktu tidak terlalu lama Lutung Jawa terancam punah karena dan populasinya yang terus menurun.

“Kami kesal keberadaan mereka telah dirusak oleh aksi pembalakan liar dan perluasan tambak tanpa ada upaya dari pemerintah mencegahnya. Malah mereka dengan leluasa menggunakan alat berat(Beko) di sekitar Pesisir Muarabendera,”. Ketusnya.

Image

“Lokasi Populasi Lutung Jawa di Muara Bendera, Desa Pantai Bahagia”

Ia mengatakan, sebaiknya pengusaha, pemerintah dan lembaga pemerintah jangan menutup mata tentang keberadaan lutung Jawa ini. Padahal sesuai dengan Kepmen Kehutanan dan Perkebunan Nomor : 733/Kpts-II/1999 menetapkan bahwa Lutung Jawa adalah satwa yg tergolong dilindungi, karena jumlah dan keberadaannya yg sudah jarang dijumpai di pulau jawa.

” Dari keputusan itu seharusnya keberadaan Lutung Jawa di Muaragembong menjadi konsentrasi dan perhatian yang lebih untuk menjaga keberlangsungan hidup mereka,” Imbuhnya.

Sementara Ferlansyah (28) salah seorang aktifis lingkungan Bekasi mengatakan, pemerintah harus bertanggung jawab dalam menjaga keberlangsungan habitat Lutung Jawa. Selai itu juga mencegah kerusakan lingkungan dari dampak abrasi yg dirasakan.

“Jika yang dianggap langka dan dilindungi saja diabaikan, apalagi yg tidak langka dan tidak dilindungi berarti ada pembiaran dari pemerintah..Padahal semua aktifitas dan laju pertumbuhan daerah itu seluruhnya dapat diatur oleh pemerintah, ” paparnya.

Untuk menyelamatkan populasi yang ada, pihaknya akan membuat salah satu campaign besar yang akan melibatkan masyarakat kota-kabupaten. Hal itu dilakukan untuk membangkitkan rasa peduli terhadap kondisi Muaragembong yang telah rusak.

“Kami akan membuat acara yang bertajuk “Run For Mugo”. Yaitu, aksi lari untuk mendukung dalam perbaikan kondisi ekosistem hutan pesisir dan menyelamatkan populasi satwa unik di Muaragembong” pungkasnya.

Tinggalkan komentar